Lidah adalah bagian kecil dari tubuh, namun lidah bisa menjadi pedang tajam yang sanggup melukai hati orang lain. Untuk itu, Alkitab mengajar kita untuk berhati-hati dalam perkataan kita agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Sosok Jeremy Lin banyak mengundang decak kagum. Selain prestasinya di lapangan basket, pemuda ini juga dikenal karena ketaatannya sebagai pengikut Kristus. Bahkan Lin juga mendapat pujian dari presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Namun tidak semua orang terkesima dengan penampilan Lin, petinju ternama Floyd Mayweather Jr adalah seorang diantaranya.
Lewat akun twitter pribadinya @FloydMayweather, ia menulis: "Jeremy Lin merupakan pemain yang bagus. Namun, semua perhatian yang tertuju padanya hanya semata-mata karena ia berasal dari Asia. Premain berkulit hitam melakukan apa yang dilakukannya setiap malam, tetapi tidak mendapatkan hal yang sama."
Sontak kicauan Mayweather Jr. menimbulkan kecaman dari berbagai pihak di jejaring sosial tersebut, salah satunya dari akun @RadioBigBoy. Pemilik akun ini menyebut bahwa Mayweather Jr. merupakan sosok yang rasis.
Mayweather memang kerap menjadikan isu rasial sebagai dasar pendapatanya. Sebelumnya dia juga mengejek rivalnya, petinju Filipina Manny Pacquaio dalam sebuah video online pada 2010 dengan menggunakan pernyataan rasial dan homofobik.
Mayweather adalah contoh orang yang tidak berhikmat dalam perkataannya. Kitab Amsal sangat mengecam orang yang tidak berhati-hati dalam perkataannya. “Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya; harapan lebih banyak bagi orang bebal dari pada bagi orang itu,” (Amsal 29:20)
Sumber : berbagaisumber/vn